haii semua.. biasa lagi mumet bingung mau ngapain.. dari pada terus-terusan Gue ganggu adik Gue mulu yang lagi main "bobonekaan" mending Gue ngepost cerpen yang iseng-iseng geje. Cerpen ini diteruntukkan untuk martabak yang ada diujung sana..
Belenggu dalam Tangkai Mawar
Aku kembali menghirup nafas yang terasa menyesakkan dada. Aku menconba tersenyum. Ini kesekian kalinya Dia terlambat. ''Dita? maafin aku yah?", sealu saja, selalu bersikap datar. aku hanya tersenyum memaklum. lalu dia meraih tanganku, matanya redup! Demi Tuhan aku tau apa artinya ini!
"Aku tadi terlambat karna Aku ingin mencoba apakah Kau setia menantiku atau tidak..tapi Kau setia dan Aku suenang Kau seperti itu Dita..". Dia meremas tanganku. tidak! kau salah! Aku tau! Sebenarnya kau menunggu wanita itukan? Maka kau menemuiku, benarkan?!
"Aku mengerti". hanya itu yang mampu ku ucapkan. Terlalu banyak jika aku harus jujur atas perasaanku. "Terimakasih Dit.. Trimakasih." bisiknya. Dia memelukku. Perih. Terlalu perih hatiku melihatmu seperti ini. Seandainya wanita itu datang.. Apakah kau akan datang menemuiku dan memelukku seperti sekarang ini?
Aku tau sebenarnya aku bisa terlepas dari semua derita ini. pilihanya hanya ada dua. Melanjutkan kisah yang pedih ini. Atau aku berhenti, maka aku akan terbebas dari kisah pedih ini. tapi aku lebih memilih melanjutkan kisah pedih ini, setidaknya aku masih bisa disampingnya, mendengarkan cerita-ceritamya.. walau aku tahu Aku hanya seonggok bayangan hitam dalam hidupnya.
Aku hanyalah kupu-kupu yang hinggap pada tangkai mawar merah yang cantik, lalu ada seorang anak yang memetik mawar tersebut, tanpa ia tahu ada kupu-kupu didekat tangkai mawar itu. Anak itu mencengkram erat bunga mawar itu sehingga sang kupu-kupu tertusuk pada tangkai mawar merah tersebut. Saking dimanjakan oleh bunga mawar itu, sang kupu-kupu tidak mengetahui kalau duri yang menempel pada tubuhnya sudah semakin dalam. Sang kupu-kupu hanya bisa pasrah ketika bunga mawar tersebut melukainya karena kehadiran anak kecil tersebut. Jika kupu-kupu itu pergi, maka akan ada sebagian sayapnya yang berlubang karena duri, maka ia akan kesusahan dalam perjalanan hidupnya. Seperti itulah aku. Seperti kupu-kupu yang terbelenggu dalam genggaman anak kecil pada tangkai mawar merah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu keajaiban Tuhan agar dia bisa meredakan sakit yang selama ini aku rasakan. Semoga Tuhan memberi keajaiban.. agar dia bisa mencintaiku seperti aku mencintainya..
Belenggu dalam Tangkai Mawar
Aku kembali menghirup nafas yang terasa menyesakkan dada. Aku menconba tersenyum. Ini kesekian kalinya Dia terlambat. ''Dita? maafin aku yah?", sealu saja, selalu bersikap datar. aku hanya tersenyum memaklum. lalu dia meraih tanganku, matanya redup! Demi Tuhan aku tau apa artinya ini!
"Aku tadi terlambat karna Aku ingin mencoba apakah Kau setia menantiku atau tidak..tapi Kau setia dan Aku suenang Kau seperti itu Dita..". Dia meremas tanganku. tidak! kau salah! Aku tau! Sebenarnya kau menunggu wanita itukan? Maka kau menemuiku, benarkan?!
"Aku mengerti". hanya itu yang mampu ku ucapkan. Terlalu banyak jika aku harus jujur atas perasaanku. "Terimakasih Dit.. Trimakasih." bisiknya. Dia memelukku. Perih. Terlalu perih hatiku melihatmu seperti ini. Seandainya wanita itu datang.. Apakah kau akan datang menemuiku dan memelukku seperti sekarang ini?
Aku tau sebenarnya aku bisa terlepas dari semua derita ini. pilihanya hanya ada dua. Melanjutkan kisah yang pedih ini. Atau aku berhenti, maka aku akan terbebas dari kisah pedih ini. tapi aku lebih memilih melanjutkan kisah pedih ini, setidaknya aku masih bisa disampingnya, mendengarkan cerita-ceritamya.. walau aku tahu Aku hanya seonggok bayangan hitam dalam hidupnya.
Aku hanyalah kupu-kupu yang hinggap pada tangkai mawar merah yang cantik, lalu ada seorang anak yang memetik mawar tersebut, tanpa ia tahu ada kupu-kupu didekat tangkai mawar itu. Anak itu mencengkram erat bunga mawar itu sehingga sang kupu-kupu tertusuk pada tangkai mawar merah tersebut. Saking dimanjakan oleh bunga mawar itu, sang kupu-kupu tidak mengetahui kalau duri yang menempel pada tubuhnya sudah semakin dalam. Sang kupu-kupu hanya bisa pasrah ketika bunga mawar tersebut melukainya karena kehadiran anak kecil tersebut. Jika kupu-kupu itu pergi, maka akan ada sebagian sayapnya yang berlubang karena duri, maka ia akan kesusahan dalam perjalanan hidupnya. Seperti itulah aku. Seperti kupu-kupu yang terbelenggu dalam genggaman anak kecil pada tangkai mawar merah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu keajaiban Tuhan agar dia bisa meredakan sakit yang selama ini aku rasakan. Semoga Tuhan memberi keajaiban.. agar dia bisa mencintaiku seperti aku mencintainya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar